Confined Space

Pengertian Confined Space (Ruang Terbatas)

Pengertian Confined Space (Ruang Terbatas) adalah ruang yang cukup besar dan luas serta memungkinkan pekerja masuk dan bekerja di dalamnya yang mempunyai akses masuk dan keluar terbatas serta tidak dirancang untuk tempat kerja.

Jenis-jenis Confined Space (Ruang Terbatas) :

  1. Tangki / bejana
  2. Pipa / ducting
  3. Sewer
  4. Hopper
  5. Bunker
  6. Lubang dengan kedalaman min. 1.5 m.

Confined Space (Ruang Terbatas) dikasifikasikan menjadi:

A. Confined space dengan ijin masuk

Katagori confined space dengan ijin masuk adalah apabila terdapat 1 atau lebih potensi bahaya sbb:

Related Post
  • Mengandung gas atmosfir yang berbahaya
  • Mengandung material yang berpotensi memerangkap pekerja di dalamnya.
  • Mengandung konfigurasi / dtruktur yang sedimikian rupa sehingga pekerja dapat terperangkap
  • Mengandung bahaya lainnya (listrik, panas, dll)

B. Confined space tanpa ijin masuk.

  • Tidak mengandung potensi bahaya diatas

Bekerja di ruang terbatas memiliki resiko terhadap pekerja di dalamnya, sehingga diperlukan prosedur kerja / regulasi untuk menjamin keselamatan pekerja didalamnya ataupun aset perusahaan.

Beberapa potensi bahaya pekerjaan Confined Space (Ruang Terbatas) adalah :

  1. Kekurangan / Kelebihan oksigen
    Kadar Oksigen yang diijinkan untuk bekerja adalah 19.5 ~23.5 %
    Kekurangan oksigen (aspiksia) dapat diakibatkan oleh konsumsi atau perpindahan oksigen selama :
    – proses pembakaran zat yang mudah terbakar
    – proses bakterial (proses fermentasi)
    – reaksi kimia
    Kelebihan oksigen sebagai pemicu kebakaran dan peledakan, hal-hal yang perlu dihindari :
    – jangan menggunakan oksigen murni untuk ventilasi
    – jangan menyimpan tangki gas bertekanan di dalam ruang terbatas
  2. Bahan mudah terbakar dan meledak
    Faktor yang mempengaruhi terjadinya kebakaran / peledakan :
    – oksigen
    – gas / uap / deu yang mudah terbakar
    – sumber api (percikan proses pengelasan, merokok, percikan proses penggerindaan)
  3. Bahan Beracun
    Berasal dari gas beracun disekitar tersebut seperti gas SO2, NH3, CO. Bisa juga berasal dari sifat pekerjaan seperti pengelasan, penggerindaan, dll.
  4. Perangkap
    Harus dihindari juga bahaya terperangkap dari cairan / padatan yang mengalir. Apabila terdapat bahaya terpeangkap bahaya tersebut harus diisolasi / ditutup terlebih dahulu
  5. Struktur dan konfigurasi ruang
    Beberapa ruang confined space mempunyai konfigurasi ruang yang menimbulkan bahaya seperti tangga yang tidak kokoh, permukaan yang basah dan licin, area yang sempit, cahaya yang tidak memadai.
  6. Sumber-bahaya lain
    Beberapa bahaya lain yang bersumber dari :
    – bahaya mekanik seperti impeler yang berputar karena belum dimatikan
    – bahaya terengat listrik karena penyambungan kabel listrik yang tidak sesuai

Prosedur Memasuki Confined Space (Ruang Terbatas) :

Memasuki ruang terbatas harus memenuhi prosedur di bawah ini :

  1. Safety atau toolbox meeting harus dilakukan agar dapat mendiskusikan
    semua aspek pengukuran keselamatan
  2. Permit harus sudah ada agar ruangan terbatas dapat dimasuki
  3. Identifikasi bahayanya dan nilai resikonya
  4. Untuk dapat mengidentifikasi bahaya di dalam ruang tersebut dan menilai resikonya,
    informasi di bawah ini harus ada :
    • Isi terakhir dari ruangan tersebut harus diidentifikasi dan isi di ruang yang berbatasan
    dengannya
    • Untuk pembawa gas; lembaran data dari kargo terakhir harus ada
    • Untuk tangki kimia; lembaran data untuk tiga kargo sebelumnya harus ada
    • Ini adalah tanggung jawab pemilik untuk menyediakan data ini.
  5. Evaluasi ventilasi ruangan
    • Cek apakah Confined Space (Ruang Terbatas) telah kosong, dibersihkan dan berventilasi
    • Owner harus memastikan hal ini dilakukan dan terdokumentasikan
  6. Evaluasi kebutuhan pemisahan ruangan
  7. Pastikan bahwa tim rescue/tim standby berada di tempat
  8. Cek dan evaluasi pengukuran gas yang dilakukan. Minimalnya, pengukuran kadar oksigen
    harus dilakukan sebelum memasuki ruangan tertutup. Sebagai tambahan, beberapa
    pengukuran control harus dilakukan tergantung tangki jenis apa yang di survey.
  9. Evaluasi kebutuhan pencegahan terhadap temperature ekstrim
  10. Evaluasi pengaturan pencahayaan
  11. Evaluasi jika dibutuhkan pakaian atau peralatan khusus

Checklist dari poin-poin di atas direkomendasikan untuk digunakan sebagai evaluasi apakah ruangan tersebut aman untuk dimasuki.

Agnesa Adnan

Recent Posts

Rambu-rambu K3 ( Safety Sign )

Pengertian Rambu-rambu K3 ( Safety Sign ) dan Standar Aturannya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)…

1 tahun ago

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja berisi 18 Pasal, undang-undang ini disahkan di…

2 tahun ago

ISO 45001-2018 Dual Language English dan Bahasa Indonesia PDF

ISO 45001-2018 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja…

2 tahun ago

5 Hierarki Pengendalian Resiko

Risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuat atau tindakan (F.E Saputra…

2 tahun ago

Pengertian HIRADC ( Hazard Identification Risk Assessment and Determine Control ) dan Beserta Contoh Formulirnya

Pengertian HIRADC ( Hazard Identification Risk Assessment and Determine Control ) HIRADC merupakan singkatan dari…

2 tahun ago

Pemasangan Scaffolding (Pipa)

Scaffolding merupakan alat yang penting dan vital untuk digunakan pekerja pada ketinggian, oleh karena itu…

2 tahun ago